"Dari Abi Hurairah r.a ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Orang yang kuat bukanlah orang yang kuat gulatnya, tetapi orang yang kuat itu, ialah orang yang dapat menguasai nafsunya di kala dalam keadaan marah (H>R. Bukhari dan Muslim)
Jelaslah dengan adanya hadist ini, bahwa sesungguhnya orang dikatakan kuat bukanlah semata ketika orang itu memiliki badan yang kekar yang siap mengalahkan siapa saja. Tapi seseorang dikatakan kuat yaitu ketika orang itu mampu mengalahkan hawa nafsunya ketika rasa marah bergejolak. Sehinggal ia tidak sampai lupa daratan mencanci maki, melontarkan sumpah serapah untuk melepaskan amarahnya.
Emosi atau amarah tentu tidak akan pernah lepas dari setiap diri manusia karena memang sifat itu telah menempel semenjak manusia lahir kemuka bumi. Dan tentunya ketika rasa marah tersebut muncul dengan sendirinya rasa itu akan membawa suatu reaksi dimana kita akan sanggup untuk melakukan kekerasan sekalipun. Bahkan sesorang yang sudah dikuasi dengan amarah akan sangat mudah terdorong untuk memiliki perasaan dendam yang sangat merusak dan merugikan dirinya. Dendam kepada orang yang telah dianggap menindas atau merugikannya. Bahkan bisa juga dendam kepada lingkungan yang dianggap tidak bersahabat dengan dirinya.
Disitulah ujiannya Buat kita semua, sanggupkan kita menundukan rasa amarah dalam diri kita? tentunya kesabaran, penyerahan diri dengan ikhlas pada ketetapan Allah akan sangat dibutuhkan oleh kita semua untuk menundukan amarah itu.
Bukan berarti kita tidak boleh marah, tentu kita akan marah ketika aturan Allah diinjak-injak, ketika Aturan Allah di hinakan. Tapi itu bukan berarti kita jadi bisa melepaskan amarah kita semau-maunya. Tentunya kita harus banyak belajar dari Rosul dan para sahabat.
Emosi atau amarah tentu tidak akan pernah lepas dari setiap diri manusia karena memang sifat itu telah menempel semenjak manusia lahir kemuka bumi. Dan tentunya ketika rasa marah tersebut muncul dengan sendirinya rasa itu akan membawa suatu reaksi dimana kita akan sanggup untuk melakukan kekerasan sekalipun. Bahkan sesorang yang sudah dikuasi dengan amarah akan sangat mudah terdorong untuk memiliki perasaan dendam yang sangat merusak dan merugikan dirinya. Dendam kepada orang yang telah dianggap menindas atau merugikannya. Bahkan bisa juga dendam kepada lingkungan yang dianggap tidak bersahabat dengan dirinya.
Disitulah ujiannya Buat kita semua, sanggupkan kita menundukan rasa amarah dalam diri kita? tentunya kesabaran, penyerahan diri dengan ikhlas pada ketetapan Allah akan sangat dibutuhkan oleh kita semua untuk menundukan amarah itu.
Bukan berarti kita tidak boleh marah, tentu kita akan marah ketika aturan Allah diinjak-injak, ketika Aturan Allah di hinakan. Tapi itu bukan berarti kita jadi bisa melepaskan amarah kita semau-maunya. Tentunya kita harus banyak belajar dari Rosul dan para sahabat.