Risau ketika di timpa musibah

"Dari Abdillah bin Mas'ud r.a berkata : Nabi saw bersabda : 'Tidak termasuk golonganku orang yang memukul-mukul pipinya, merobek-robek sakunya, serta berdo'a dengan do'a cara jahiliyah."
(H.R Bkhari, Muslim, Turmudzi dan Ibnu Majah)

Bukanlah sifat orang yang beriman kepada Allah apabila di timpa musibah seperti orang yang digambarkan hadist di atas, kehilangan kendali dirinya. Terbawa pada kesedihan Dengan berlebihan.

Sebaliknya orang beriman adalah orang yang mampu mengendalikan diri dan sabar ketika memperolah musibah atau di timpa bencana. mampu menghadapinya dengan ridho dan menyerah kepada Allah, dan mengucap "Inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun" sesungguhnya kami ini milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali.

Sikap tidak menerima pada keadaan disertai kesedihan yang berlebihan, berkeluh kesah dengan berlebihan sampai kehilangan kesabarannya dan berputus asa maka akan tertolak sebagai golongan rosul.

Percayalah kepada Allah, yakinlah selalu kepada Allah bahwa Allah tidak akan mendatangkan suatu kesusahan diluar batas kemampuan kita untuk menanggungnya. Justru datangnya musibah, datangnya kesusahan itu sebagai ujian buat keimanan kita. "Apakah kamu mengaku telah beriman kepada Allah sementara kamu belum diuji".

tidak ada keimanan tanpa ujian. Jadilah orang yang sabar : orang yang tidak menjadi lemah dengan datangnya kesusahan atau musibah, orang yang tidak menjadi sedih menerima kesusahan yang datang, orang yang tidak pernah berputus asa mencari solusi dan hikmah dan kesususahan yang ada untuk kemudian bertawakal kepada-Nya.