Siapa yang tak kenal Bilal bin rabah, Seorang budak belian berkulit hitam asal Habasyah (sekarang ethiophia) yang kemudian derajatnya Allah mulyakan karena keislamannya. kemulyaan billal bin rabah dapat kita lihat dalah satu kisah Ketika suatu ketika rosul meminta billal menemuinya, Rosul berkata telah mendengar suara terompah bilal di surga sementara orangnya masih hidup dan ternyata yang menyebabkan itu adalah amalannya yang setiap kali Bila berhadats, Bilal langsung berwudhu dan shalat sunnah dua rakaat.
Dalam menjalani awal keislamannya tidaklah mudah bagi Billal karena senantiasa penuh dengan siksaan dari majikannya yang memaksanya untuk kembali kepada agama leluhurnya sebagai penyembah berhala. Majikannya, Umayyah memaksa Bilal keluar dari Islam dengan segala cara. Pada siang yang terik, Bilal dipaksa memakai baju besi kemudian dikubur dalam pasir yang sangat panas hingga hanya kepalanya saja yang nampak
Ia pun sering dipaksa Umayyah untuk berbaring telentang di atas pasir yang sangat panas. Kemudian tubuh Bilal ditindih oleh batu yang sangat besar dan berat. Di lain waktu, Bilal diikat lehernya dan diseret ke kota Mekkah. Meski demikian, Bilal tetap bertahan seraya berucap "Ahad, Ahad."
Sampai akhirnya, suatu kali Abu bakar lewat di mana bilal sedang menjalani penyiksaan, dan Abu bakar meminta kepada umayah untuk menjual Bilal kepadanya. Dan akhirnya billalpun di beli Abu Bakar dengan harga yang tinggi karena Umayah merasa segan untuk menjual bilal kepada Abu bakar. Segera setelah di beli Abu Bakar Bilalpun di bebaskan.
Satu pelajaran yang sepantasnya kita tiru dari seorang Bilal adalah keteguhannya untuk memegang kalimat Allah. Hendaknya bagi kita juga sama, janganlah melepaskan kalimat Allah, janganlah meninggalkan kalimat Allah-aturan Allah untuk mendapatkan sesuatu yang dianggap baik, sesuatu yang kita anggap dapat menyenangkan hati kita.
Mudah-mudahan dengan tetap menjaga kalimat Allah, kita tetap memgang kalimat Allah, Allah akan meninggikan derajat kita, Allah akan memulyakan kita sebagai mana Allah telah memulyakan Bilal. kemulyaan dimata Allah tentunya yang kita harapkan. amin.
kisah yang lain :
Mungkinkah muncul utsman di masa sekarang
Figur seorang pemimpin
Cinta Umar pada rosul
Dalam menjalani awal keislamannya tidaklah mudah bagi Billal karena senantiasa penuh dengan siksaan dari majikannya yang memaksanya untuk kembali kepada agama leluhurnya sebagai penyembah berhala. Majikannya, Umayyah memaksa Bilal keluar dari Islam dengan segala cara. Pada siang yang terik, Bilal dipaksa memakai baju besi kemudian dikubur dalam pasir yang sangat panas hingga hanya kepalanya saja yang nampak
Ia pun sering dipaksa Umayyah untuk berbaring telentang di atas pasir yang sangat panas. Kemudian tubuh Bilal ditindih oleh batu yang sangat besar dan berat. Di lain waktu, Bilal diikat lehernya dan diseret ke kota Mekkah. Meski demikian, Bilal tetap bertahan seraya berucap "Ahad, Ahad."
Sampai akhirnya, suatu kali Abu bakar lewat di mana bilal sedang menjalani penyiksaan, dan Abu bakar meminta kepada umayah untuk menjual Bilal kepadanya. Dan akhirnya billalpun di beli Abu Bakar dengan harga yang tinggi karena Umayah merasa segan untuk menjual bilal kepada Abu bakar. Segera setelah di beli Abu Bakar Bilalpun di bebaskan.
Satu pelajaran yang sepantasnya kita tiru dari seorang Bilal adalah keteguhannya untuk memegang kalimat Allah. Hendaknya bagi kita juga sama, janganlah melepaskan kalimat Allah, janganlah meninggalkan kalimat Allah-aturan Allah untuk mendapatkan sesuatu yang dianggap baik, sesuatu yang kita anggap dapat menyenangkan hati kita.
Mudah-mudahan dengan tetap menjaga kalimat Allah, kita tetap memgang kalimat Allah, Allah akan meninggikan derajat kita, Allah akan memulyakan kita sebagai mana Allah telah memulyakan Bilal. kemulyaan dimata Allah tentunya yang kita harapkan. amin.
kisah yang lain :
Mungkinkah muncul utsman di masa sekarang
Figur seorang pemimpin
Cinta Umar pada rosul